Bad Mood Saat Dinas Di Rumah Sakit (3)
Hallo kawan!!
Ku kira
ceritanya sudah selesai, setelah ku fikir-fikir lagi ada hal yang belum selesai di
judul yang satu ini, hahaha entahlah bisa memberi manfaat atau tidak, tapi aku
ingin membagikannya kepada kalian, kita mulai yaa . . . 😊
Setiap dinas
aku pasti sama Eka Novia iyaa, namanya sama kayak aku Eka Olivia! Panggilan dia
Via, jadi mudah bukan mengingat nama kita, Oliv dan Via yaa benar cukup ingat
nama Olivia hehe apaan sih Liv!
Oke waktu
itu kita sudah pindah ke lantai 4A di rumah sakit yang sama, iya di ruang perawatan
bedah seperti kemarin, ada banyak kejadian disini. Mulai dari dikerjain pasien
keliling rumah sakit yang kalian tau luasnya itu 10,1035 hektar dan sampai kejadian
ini.
Ada satu
pasien yang sering banget manggil perawat dengan pencet bel, bahkan pernah
beliau pencet bel, karena aku dan yang lain sibuk akhirnya yang datang si Via,
ternyata beliau hanya minta tolong untuk menaikan pengaman yang di samping
tempat tidur, seperti di gambar atas, padahal si pasien ini bukan pasien yang
lumpuh ataupun tangannya tidak bisa digerakkan, hahaha entahlah aku tidak bisa
merangkai kata untuk perasaan yang ini. “mungkin pasiennya nggak bisa cara
naikin pengamannya Liv!” fyi pasiennya disana sudah lebih dari 2 minggu jadi
nggak mungkin nggak mengerti.
Sampai di
dinas malam, seperti biasa disini tidak ada jam istirahat untuk malam hari, jadwal
operasi 24 jam, jadi nganter pasien ke ruang operasi jam 2 malam adalah
kegiatan kami, sampai jam 03.00 WIB semua sudah kelar jadi dibuat istirahat
termasuk para dokter, aku pun tidur dengan memejamkan mata, kepala tegak dengan
posisi duduk yang baik. Tiba-tiba bel berbunyi menunjukan angka kamar, ya
pasien yang sama, ku tunggu sampai ada yang berdiri ternyata tidak ada,
akhirnya ku hampiri kamar tersebut, oke pasien BAK akhirnya kubereskan dan
mengganti semuanya, selesai fikirku.
10 menit
kemudian bel berbunyi lagi, ku lihat kembali monitor, ternyata pasien yang
sama, kuhampiri dan kutanyakan adakah yang bisa kubantu, ternyata BAB, baik bereskan
ganti selesai fikirku. Setelah selesai membersihkan diriku sendiri, mungkin
mengerjakan tugas lebih baik daripada tidur.
Belum selesai
berfikir dan melihat data-data tugasku, bel berbunyi kembali, ya kamar yang sama
tertulis di layar monitor. Sekarang kira-kira apa lagi ya, hahaha
ku menebak-nebak untuk menghibur diri sendiri. Setelah kutanyakan ternyata BAK,
baik bereskan ganti dan suruh pasien istirahat, dan pastikan dia benar-benar
istirahat malam itu.
Dan ya setelah
itu tidak ada bel lagi terdengar, sampai tugas shif malam selesai, yeey akhirnya
libur, 'sarapan pagi apa ya kira-kira di asrama hahaha' (makan disediakan asrama),
begitu bahagianya shif malam selesai.
Shif pagi
selanjutnya setelah liburan. “neng kamu mahasiswa yang kemarin shif malam ya?”
tanya salah satu perawat, “iya teh, kenapa emanya?”, “dekerjain pasien gimana
kamu neng?” ahahaha ternyata ada yang melihatku malam itu, dan ada perawat yang
terjaga, cuman karena aku udah berdiri beliau kembali masuk ke ruangan. Efek dari
itu perawat yang melihat melaporkan ke kepala ruang dan menegur si pasien untuk
tidak mengerjain mahasiswa praktik, dan bel si pasien ini di putus 2 hari :D Kasihan
juga sih.
Jujur malam
itu perasaanku biasa aja, nggak dendam ataupun benci ke pasien, bahkan tidak
merasa dijahilin, tapi mungkin karena keseringan pencet bel sehingga pasien
lain pun terganggu istirahatnya, dan setelah kejadian itu dia nyewa pengasuh
pribadi juga. Hahaha kenapa bisa seribet ini ya, tapi ketika ku tanya mahasiswa
yang lain memang dia sehari bisa manggil perawat 15x lebih.
Nggak papa
sebenarnya panggil perawat, panggil aja itu memang pekerjaan kami, dan memang
harus kalian panggil jika ada hal yang kalian rasa aneh, dan laporkan
segalanya, tapi bersikaplah hangat yaa terimakasih :)
senyum kalian itu semangat kami 😊
Komentar
Posting Komentar